Jumat, 23 Maret 2012

Oli Mesin

OLI MESIN
        

Oli mesin memang banyak ragam dan macamnya tergantung dari jenis mesin yang digunakan. Penggunaan oli mesin harus sesuai dengan kebutuhan mesin, penggunaan oli yang tepat dapat menambah atau mengawetkan usia mesin kendaraan. Sebenarnya semua jenis oli pada dasarnya sama sebagai pelumas agar mesin dapat berjalan mulus dan bebas gangguan selain itu oli mesin juga berfungsi sebagai pendingin dan penyekat/perapat bagian-bagian dalam mesin. Didalam oli terkandung lapisan-lapisan halus yang berfungsi mencegah terjadinya gesekan antar komponen mesin seminimal mungkin serta mencegah terjadinya goresan ataupun keausan.
1.     Jenis-jenis Oli

·        Oli Mineral
Oli mineral terbuat dari oli dasar (base oil) yang diambil dari minyak bumi yang telah diolah dan disempurnakan dan ditambah dengan zat - zat aditif untuk meningkatkan kemampuan dan fungsinya.

·        Oli Sintetis
Oli Sintetis terdiri atas polyalphaolifins yang kemudian dicampur dengan oli mineral. Pada dasarnya oli sintetis didesain untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mineral.

2.     Kekentalan (Viskositas)

Kekentalan merupakan salah satu unsur penting dalam oli karena berkaitan dengan ketebalan oli sebagai pelumas sekaligus pelindung benturan antar permukaan logam atau seberapa besar resistensinya untuk mengalir. oli harus memiliki kekentalan lebih tepat pada temperatur tertinggi atau temperatur terendah ketika mesin dioperasikan. Semakin kental oli, maka lapisan yang ditimbulkan menjadi lebih tebat begitupun sebaliknya. Oli harus dapat mengalir dalam suhu mesin dingin ataupun panas sehingga dapat melumasi seluruh komponen mesin yang bergerak. Lapisan halus pada oli kental memberi kemampuan ekstra menyapu atau membersihkan permukaan logam yang terlumasi. Sebaliknya oli yang terlalu kental akan memberi resitensi yang dapat berlebih mengalirkan oli pada temperatur rendah sehingga mengganggu jalannya pelumasan ke komponen yang dibutuhkan.
Dengan demikian, oli memiliki grade (derajat) tersendiri yang diatur oleh Society of Automitive Engineers (SAE). Bila pada kemasan oli tertera angka SAE 5W-30 berarti 5W(winter) menunjukan pada suhu dingin oli bekerja pada kekentalan 5 dan pada suhu terpanas oli akan bekerja pada kekentalan 30. Tetepi penggunaan harus sesuai dengan viskositas yang dibutuhkan oleh mesin.
Sebagai contoh perbedaan viskositas oli mesin sebagai berikut :
  • 5W-30 untuk cuaca dingin seperti di Swedia.
  • 10W-30 untuk iklim sedang seperti di kawasan Inggris.
  • 15W-30 untuk Cuaca panas seperti di kawasan Indonesia.

3.     Kualitas

Kualitas oli disimbolkan oleh API (American Petroleum Institute). Semua kualitas oli sudah diatur Oleh API untuk mesin bensin dan mesin diesel.

4.      Kotaminasi

Kontaminasi terjadi karena adanya benda-benda asing atau partikel pencemar di dalam oli. Adapun beberapa benda pencemar yang biasa terdapat dalam oli diantaranya sebagai berikut : 
  •  Keausan elemen. Ini menunjukkan beberapa elemen biasanya terdiri dari tembaga, besi, chrominim, alumunium, timah, molybdenum, silikon, nikel, ataupun magnesium.
  • Kotoran. Kotoran dapat masuk kedalam oli melalui hembusan udara lewat sela-sela ring dan melalui sela-sela lapisan oli tipis kemudian merambat menuruni dinding selinder. 
  •  Bahan Bakar
  • Air. Ini merupakan produk sampingan pembakaran dan biasanya terjadi melalui timbunan gas buang. Air dapat memadat di crankcase ketika temperatur operasional mesin kurang memadai.
  • Ethylene gycol (anti-beku) 
  •  Produk-produk belerang/asam. 
  •  Produuk-produk oksidasi Mengakibatkan oli bertambah kental. Daya oksidasi meningkat oleh tingginya temperatur udara masuk.


Related Post:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar